Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Aku pernah menjadi pekerja lepas

Tiga tahun lalu, bahkan empat tahun sebelumnya.. tepatnya saat aku pertama kali bekerja di salah satu NGO HIV/AIDS dan saat aku bekerja di sebuah sekolah aku juga mengalami hal yang sama seperti sekarang..  Semua ada suka dan dukanya sendiri..  Kali ini tentang pengalaman selama jadi bos untuk diri sendiri. Sudah hampir 3 tahun belakangan kemarin aku tidak pernah bekerja secara terlembaga, aku seorang pekerja lepas dari project ke project dan aku menikmatinya. Banyak orang yang memandang sebelah mata pekerjaanku saat itu, termasuk orang tuaku. Mereka menganggap bahwa aku hanyalah seorang pengangguran. Karena dalam 1 minggu paling hanya 2 - 3 hari aku keluar rumah, sisanya ya aku habiskan di rumah sambil mengerjakan pekerjaanku.  Sempat heran, karena sebagian besar orang beranggapan bahwa bekerja itu ya di kantor. Semua anak yang baru lulus kuliah umumnya punya harapan bisa bekerja di sebuah perusahaan atau apalah biar keren.. biar orang tuanya tau kalau mereka itu bekerja, yaa dokt

Cintai Aku

Cintai aku layaknya hujan yang membasahi bumi dengan lembut, membuatnya hijau dan menjadikannya sejuk, memunculkan yang terbaik darinya, melindunginya. Cintai aku seperti tanah yang menopang pepohonan nan teduh, tak selalu terlihat tapi terasa, memberi asupan penuh gizi, lagi menjadi tempat berpijaknya. Cintai aku bagai angin di tengah hari yang mendamaikan apapun yang diterpanya, tidak menyakiti, tidak memarahi, namun mengarahkan dengan kebaikannya. Cintai aku semisal matahari di pagi hari yang memberikan harapan, menghangatkan dan menyemangati, menemani dengan kekuatan, dengan setiap kepastiannya. Cintai aku hari ini, dan esok lagi, di dunia, dan setelahnya, cintai aku karena Tuhan-Mu, ajari aku taat kepada-Nya, maka aku pasti akan menaatimu selalu. Cintai aku disini, juga disana, dimanapun engkau berada, selama jarak yang memisahkan kita karena Allah, aku tak peduli, karena kelak Allah akan satukan kita kembali.. ......... Tulisan di atas cukup mewakili pera

Menanti

Apakah kamu tau? Ada banyak alasan kenapa aku mencintaimu Satu hal yang paling aku sukai, yaitu fakta bahwa kau mengenal diriku lebih dari yang aku tau. Perdebatan batin yang tidak bisa aku hindari namun harus aku terima adalah bahwa selamanya kita tak akan mungkin bersama. Sampai aku paham bahwa menanti kepastian itu terasa sangat luar biasa.