Aku pernah menjadi pekerja lepas

Tiga tahun lalu, bahkan empat tahun sebelumnya.. tepatnya saat aku pertama kali bekerja di salah satu NGO HIV/AIDS dan saat aku bekerja di sebuah sekolah aku juga mengalami hal yang sama seperti sekarang.. 
Semua ada suka dan dukanya sendiri.. 
Kali ini tentang pengalaman selama jadi bos untuk diri sendiri.
Sudah hampir 3 tahun belakangan kemarin aku tidak pernah bekerja secara terlembaga, aku seorang pekerja lepas dari project ke project dan aku menikmatinya. Banyak orang yang memandang sebelah mata pekerjaanku saat itu, termasuk orang tuaku. Mereka menganggap bahwa aku hanyalah seorang pengangguran. Karena dalam 1 minggu paling hanya 2 - 3 hari aku keluar rumah, sisanya ya aku habiskan di rumah sambil mengerjakan pekerjaanku. 
Sempat heran, karena sebagian besar orang beranggapan bahwa bekerja itu ya di kantor. Semua anak yang baru lulus kuliah umumnya punya harapan bisa bekerja di sebuah perusahaan atau apalah biar keren.. biar orang tuanya tau kalau mereka itu bekerja, yaa doktrin ya. Bekerja diartikan sama dengan pegawai, padahal dagang juga kerja.. dan menjadi seorang pekerja lepas juga bekerja, gak nganggur lah..
Selama bekerja sebagai pekerja lepas aku bertemu begitu banyak orang yang berbeda, bahkan harus dengan cepat beradaptasi dengan beragam ritme kerja seseorang. Mungkin orang lain yg melihatku bekerja sebagai pekerja lepas mengira apa yang aku kerjakan sangat mudah.. tapi sebenarnya aku dituntut untuk belajar dengan cepat atas satu isu yang harus aku kerjakan, aku harus memotivasi diriku sendiri, aku harus berpikir dengan cepat dan segera mengambil satu keputusan. 
Banyak teman-teman lain yang juga berprofesi sama denganku, kadang kita menganggap saingan satu sama lain.. menjadi seorang pekerja lepas benar-benar bisa dibilang mandiri kareba kita harus mengurus sendiri asuransi kesehatan, harus memitigasi sendiri kalau-kalau kita kecelakaan di jalan, harus menyisihkan sebagian pendapatan untuk jaminan hidup diwaktu tak produktif lagi, harus punya investasi.. dan masih banyak hal lainnya yang harus dipikirkan dan ditanggung sendiri.
Selama menjadi pekerja lepas, aku punya banyak waktu untuk lebih peduli dengan sesama.. aktif di berbagai kegiatan sosial, bukan hanya tentang seberapa banyak uang yang bisa kita berikan untuk orang lain tetapi seberapa besar kita bisa bermanfaat dan menginspirasi orang lain sampai orang itu bisa berdaya.
Semua pengalaman suka dan duka menjadi pekerja lepas sangat nikmat dan punya ceritanya sendiri. Dari pengalaman itu aku belajar bahwa cita-cita bukan hanya apa yang sudah kita capai kemarin, tapi tentang apa yang masih tetap menjadi harapan sampai esok. 
Sampai kapanpun aku akan terus bercita-cita, meletakkan harapan..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngatboy ---> Ngatman

Lensa

Terima kasih untuk para suami yang telah memuliakan istrinya