Hujan itu hanya untuknya

Move on..
Ya, kata-kata itulah yang sering kamu bagikan untuk orang-orang disekitarmu. Semangatmu, karakter jiwa mudamu yang sangat besar. Kata-kata itu, satu tahun lalu yang aku dengar darimu. Ajaibnya kata-kata itulah yang sudah berhasil membangunkan jiwaku dari keterpurukan yang aku alami selama beberapa tahun lalu, dan saat ini sudah aku sebut sebagai masa lalu. Terimakasih...
hanya itulah yang ingin aku ucapkan padamu, tapi sampai saat ini aku belum pernah mengucapkannya.. lucu ya.. tapi inilah aku. Maaf jika aku menyampaikan lewat tulisan ini, semoga kamu bersedia membacanya.Saat kemarin kamu beritahu aku, kalau kamu akan datang ke rumah. Tidak banyak yang aku pikirkan. Aku hanya akan menerima kedatanganmu dengan baik, dan aku serahkan semuanya pada-Nya.
Setelah kepulanganmu, aku mulai berpikir atas semua ucapanmu. “Sebuah proses tidaklah penting, hasil akhirlah yang terpenting”
Selama satu malam, aku merenung.. menelaah apa maksud dari perkataanmu, bukan karena aku tidak mengerti. Tapi karena aku ingin meyakinkan diriku sendiri.Satu tahun sudah aku mengenalmu, waktu yang cukup untuk tau siapa dirimu. Dirimu seperti hujan untukku..
.................
Selalu ada misteri di dalam hujan. Misteri tentang cinta yang menyapa hati.Dalam mendungnya, senyumu terangi jiwakuDalam rintiknya, auramu sejukkan hatikuDalam derasnya, tatapanmu payungi kalbukuDalam dinginnya, jiwamu menghangatkan dirikuSayang, terkadang hadirmu juga seperti hujan. Datang tiba-tiba gelapkan bumi yang tengah bercumbu dengan mentari, lalu pergi begitu saja ketika sejuknya mulai terasa membuai raga. Kalaupun kau tak pergi, yang datang berikutnya adalah bencana karena airmu tumpah ke segala arah lalu hanyutkan hati ini yang diam-diam terbuai janji.
.................
Usiamu memang masih muda, perjalananmu masih sangat panjang.. dan aku sangat paham itu. Tapi aku, sebagai seorang wanita. Usiaku saat ini dapat dibilang tidaklah muda lagi, aku sudah beranjak dewasa. Dan sudah saatnya aku memikirkan rencana masa depanku. Aku sudah harus memiliki satu hubungan yang serius, bukan lagi hanya pertemanan biasa. Tidak bermaksud apa-apa.. Aku hanya ingin bertanya, sebenarnya seperti apa sih hubungan kita ini? Aku cuma ingin kepastian saja..tidak lebih.. Aku akan lebih tenang dengan jawaban yang pasti, walaupun itu pahit. dan kamu pun bisa bahagia dengan pilihan kamu.

Wish all the best for u...
Tuan Besarku sayang..
---------------------------------
Tulisan di atas adalah sebuah surat yang pernah aku buat untuk seseorang.
---------------------------------

Pagi ini saat aku sedang membuka kertas-kertas yang ada di tumpukkan buku.. aku menemukan selembar kertas yang sangat lusuh, hampir koyak di sekelilingnya... tapi masih terlihat bersih, walaupun bekas remasan sangat terlihat hampir di seluruh bagiannya..

setelah ku buka ternyata benar itu adalah secarik surat yang ku berikan untuk dia empat bulan yang lalu.. dia yang sudah bahagia kini dengan pilihannya.. sudah jelas, sekarang aku paham atas sikapnya waktu itu. Walaupun sungguh tak pernah sedikitpun aku mendengarkan langsung dari dirinya sampai detik ini. Entahlah apapun itu, apa pun alasannya... aku sudah melupakannya, tak ada lagi rasa sakit. Semua yang  terjadi atas kehendak-Nya.. tak ada yang bisa melawannya, sekalipun kita ingin.

itulah alasannya kenapa aku sangat suka hujan.. mungkin selamanya aku akan terus menyukai hujan.
Saat ini dan nanti.. aku hanya membiarkan saja Tuhan lah yang berencana untukku.. Tak perlu lagi ada air mata karena penghianatan, rasanya sangat tak pantas ketika segalanya yang jauh lebih indah dari  itu ada di dekat kita dan lebih layak untuk dinikmati.

-me & my self-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngatboy ---> Ngatman

Lensa

Terima kasih untuk para suami yang telah memuliakan istrinya