Kenyataan dalam Nyata

"Ketika dua hati saling tulus mencintai, mereka akan selalu temukan cara untuk tetap bertahan. tak perduli walau betapa sulitnya untuk terus bersama"

Ruangan itu.. bangunan itu yang selamanya akan tetap berada di sana. Andai saja semua dapat melihatnya, mungkin mereka akan iri dengan kita. Rasa itu, asmara mu yang sungguh tak terbendung. Aku merasakannya, sangat menikmatinya tapi aku masih terlalu takut dengan superego yang ada di sekelilingku. Dan kau pun mengerti itu.. nyaman, bergelora dari rasa yang paling dasar, liar... apa yang seharusnya terjadi dalam sebuah bingkai, kini sudah aku rasakan dengan cara yang tak biasa.

Dunia saat kita hanya berdua sesungguhnya itu adalah dunia yang benar-benar nyata, dibandingkan dunia luar yang seolah tak ingin tau tak perduli dan bahkan cenderung menghakimi. ketika kita kembali pada kenyataan, semua harus berpura-pura. berada dalam topeng.. memainkan perannya masing-masing seperti biasa. tersiksa, hingga nanti kita berada dalam dunia kita berdua yang nyata...

Aku hanya bisa menemanimu hingga kau mampu melewati satu lagi fase kedewasaanmu ini. Biarlah jiwa ini terbakar seperti lilin, sudah cukup untukku walaupun sebenarnya aku ingin menjadi lentera yang bisa menerangi tanpa harus membakar tubuhku sendiri, selamanya dan satu-satunya hanya untukmu... 

Aku masih berharap kau dapat kembali dengan dia dirinya yang juga sangat mencintaimu walaupun dia tak tau caranya... tapi dia lah yang berhak mendapatkan semuanya, dirimu sampai akhir. bukan aku... Sulit memang, tapi biarlah semua seperti ini saja..

Mencintai dalam diamku adalah hal terindah. karena aku tak ingin mengganggu iman dan ibadahmu.

(satu lagi cerita yang berbeda dalam hidupku bersama dia yang lainnya)

-my self-