Akarnya teguh, cabangnya menjulang ke langit

There are only two ways to live your life. One is as throught nothing is a miracle. 
The other ia as through everything is a miracle.” 
-Albert Einstein-

Kalimat di atas sederhana namun memiliki arti yang cukup dalam.. kehdupan kita tergantung bagaimana kita mau menjalaninya seperti apa. Kalau aku lebih memilih biarlah setiap langkah kehidupanku selalu berisi keajaiban.
Sebab semua keyakinan adalah pondasi...
Impian tanpa adanya keyakinan tentunya tak akan menghasilkan apapun yang meyakinkan. Untuk apa bermimpi kalau kita yakin tidak akan bisa mencapainya. Bener-bener percuma kan?
Kalau memang kita punya impian, yakinilah.. yakin tanpa ada sedikit keraguan, karena bahayanya kalau kita memiliki impian tapi kita tidak percaya akan tercapai maka impian kita akan diiringi rasa ragu yang meyakinkan. Rasa ragu itulah yang akan kita percaya..
(sambil menguatkan diri sendiri)

Tidakkah  kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun” (Q.s. Ibrahim [14]: 24-26).



Hmm.. Astaghfirullahaladzim..
Maaf, hanya maaf yang bisa ku ucap..
aku sudah menyakiti hati orang lagi, dan lagi tanpa sengaja. Tapi aku yakin itu semua tidak akan pernah terjadi tanpa kehendak-Nya. Mungkin tanpa sadar aku sudah berbuat zalim terhadap orang itu, dia.. dia yang memang memiliki haknya. Tapi sekali lagi tak pernah sedikitpun ada maksud apapun. Aku hanya ingin memberi kebahagiaan walaupun sedikit untuk dia milikmu.
Aku sangat yakin apa yang aku lakukan untuk memberi kebahagiaan itu tidaklah salah. Walaupun ketika aku berkorban berkepanjangan hingga impian dikorbankan itu sama saja aku menzalimi diriku sendiri. Tapi untuk apa perduli itu...
Sedih memang, tapi aku cukup kuat. Jangan pernah khawatirkan diriku, aku ini ibarat pohon yang baik. akanya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Karena ada keyakinan di sini, dalam diriku...

Ya rab..
Baru saja diri ini merasakan manisnya madu kehidupan. Tapi, ternyata itu hanya semu.. sejujurnya aku ingin terus merasakannya, selamanya. Sampai saat itu tiba, keajaiban darimu.. sebab keyakinanku begitu kuat ya Rab. Aku sangat yakin sampai tiba saatnya besok Kau akan memberikan dia yang telah Kau didik dengan caramu, yang telah Kau persiapkan hatinya hanya untukku seorang selamanya...
Aku akan sabar menantinya, sampai hatinya menemukan hatiku...

-eka-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngatboy ---> Ngatman

Lensa

Terima kasih untuk para suami yang telah memuliakan istrinya