Cerita dari Jepang


Bulan Mei lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi Jepang karena tugas kantor. saya menemani Manager saya untuk presentasi hasil riset yang kami lakukan di bidang energi terbarukan yang ada di Indonesia. Risetnya sendiri dilakukan di 8 negara asia, termasuk Jepang. Menghadiri workshop tersebut menjadi pengalaman berharga lainnya yang saya rasakan selama hidup, hmm tapi kali ini saya tidak akan menceritakan bagian itu karena terlalu formal.

Ketika menginjakkan kaki di negeri beyond imagination ini, saya sudah disambut oleh teknologi yang luar biasa dan sangat humanis. mulai dari fasilitas umum, toilet, jalan, dan sebagainya sangat tertib dan bersih. jadi pedestarian di negara ini aman dan nyaman ya, karena selain bersih juga lebar-lebar. nih liat gambar di bawah ini, diambil dari beberapa jalan yang berbeda tapi semuanya konsisten dan mengutamakan pejalan kaki.

 

Nah selain itu, beda banget lah sama di negara kita. disana mereka bebas banget naro sepeda. jadi kebanyakan masyarakat jepang naik sepeda untuk menuju ke stasiun terdekat dan mereka bebas parkir tanpa khawatir sepedanya hilang ataubayar parkir yang mahal bahkan tanpa dikunci.
Bukan cuma kondisi jalan, bahkan tempat penyeberanganpun ya diatur seramah mungkin untuk masyarakatnya. semua terawat dengan baik. jadi untuk penyeberangan kebanyakan ada di atas, dan kalaupun ada yang di bawah atau dilewati kendaraan ya pasti ada lampu penyeberangan dan berfungsi loh ya gak kaya kita deh walaupun udah ada lampu penyeberangan pejalan kaki kayanya masih jadi "pajangan" aja ya..

Kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke beberapa lokasi yang pertama kita ke studio televisi terbesar di Jepang.
berjalan agak sedikit ke sebelah utaranya kita bisa melihat miniatur patung Liberty dan pamandangan laut yang bersih.
Waktu disana juga sempet jajan es serut pinggir jalan, kalau makanan khawatir gak halal..
Wajar ya kalau orang Jepang itu suka jalan, bukan hanya infrastruktur yang mendukung seperti trotoar yang lebar bebas dari tiang listrik, budaya yang dibangun dari sejak anak2, transportasi masal yang mudah dijangkau dan gak ada angkot atau ojek di sana hehe.. 
Beda lah sama kita, motor di rumah rata2 lebih dari 1 setiap rumah tangga, keluar gang ada angkot, & kalau gak mau repot tinggal buka aplikasi ojek. 
Ini nih jalanan menuju stasiun bawah tanah, dan ajaibnya kayanya sih semua stasiun saling terhubung di bawah tanah. Kadang sampe 4 level.. waw dan jangan khawatir petunjuk jalannya cukup banyak ko.


Ada lagi nih yang cukup amazing, cara kerja orang Jepang juga luar biasa. Rasa-rasanya apapun pekerjaan yang mereka jalani, semua dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan menganggap itu penting. Sebagai contoh ya, waktu tiba di bandara Haneda, kami mengunjungi tourist center dan bertanya apapun hampir selama 1 jam. Tapi mereka benar-benar sabar menjawab dengan baik dan memberikan beberapa pilihan yang bisa kita pilih padahal waktu itu udah sekitar jam 12 malam. 
Bukan cuma itu di beberapa tempat juga kami bertemu dengan profesi lainnya dan mereka sangat membantu seperti si bapak di toko perlengkapan rumah tangga. Mereka bahkan menyediakan worksop tersendiri & semua pertanyaan kami pun dijawab sejelas-jelasnya. Dan sabar banget.. 
Pas di jalan juga sempet ngeliat cara mereka bangun gedung/renovasi, semua ditutup dan mempertimbangkan keselamatan pejalan kaki di sekitarnya. Bahkan ada petugas khusus di depannya untuk ngarahin lejalan kaki, kalau belum bisa lewat di depannya, jadi harap lewat jalan di sebelahnya. Pekerjanya pun terlihat mengutamakan keselamatan kerja (K3) nya oke banget. Semua dipakai loh yaa bukan cuma syarat asal aja.

  

Kebiasaan lainnya yang juga waw adalah penghijauannya. Mereka selalu memanfaatkan ruang sesempit apapun untuk penghijauan. Kalau di jalan sih sudah terbukti ya, nah ini nanem di atap gedung. Pertama kali liat dari lantai 45 restoran di hotel, saya kira itu warna karpet atau cat.. ehh ternyata itu semua tanaman. Dan hampir semua gedung melakukan hal yang sama. Soo nice.

Kami juga ingin merasakan tempat yang jepang banget, akhirnya dengan ide dari senior kami pun ke salah satu tempat agak diluar tokyo. Nama tempatnya Odaiba, itu adalah salah satu tempat pemandian air panas. Waktu itu kita sampai di sana sekitar jm 11 malam & akhirnya kami menginap disana. Fasilitasnya cukup lengkap ya, selain tempat mandi air panans kita juga bisa tidur di ruang istirahat tinggal pilih mau yang pakai kursi tidur atau di tatami. Selain itu disana juga ada tempat makannya dan gak ketinggalan yakni toko oleh-oleh dengan harga yang lebih murah dibandingkan di luar.


Kalau ke Jepang gak lengkap kalau gak makan sushi ya, kami juga sempat makan di salah satu restoran kecil kaya sushi bar gitu deh. Berhubung laper banget alhasil kita pesen cukup banyak sih ya.. mungkin orang-orang pada kaget kali ya kita pesen banyak begitu. Soalnya ternyata mereka pesen yang satuan & dimakan pelahan-lahan gak kaya kita kalap bangets.. hahaa

 

Tuh liat banyak kann.. udah gitu minumnya bisa refil pula walaupun cuma greentea. Itu tuh ukurannya gak biasa, sebesar sekepal tanggan/potong.
Pas makan mah kita gak mikirin harga lah, makan aja bawa uang ini & udah tau lah harganya. Tapi pas bayar ternyata wakwaw lumayan juga yaa, tambah ini itu ono jadi gede banget. Hahaaa mahal..
Tapi gak nyesel, karena semua rasa ikan, cumi dan apapun itu semua terasa segar dan gak amis. Beda banget ya kalau makan di Jakarta, harga sama rasa beda.

Masih banyak sih sebenernya yang mau diceritain, tapi agak lelah ya bacanya.
Btw sorry ya kalau tulisannya agak ngacak dan gak sistematis, soalnya udah late post.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngatboy ---> Ngatman

Lensa

Terima kasih untuk para suami yang telah memuliakan istrinya