Mengapa doa orang yang terzalimi begitu dahsyat?


Suatu hal yang perlu dipahami bersama adalah bahwa Allah menyukai hamba-hamba yang selalu berdoa kepada-Nya. Doa seorang hamba mendandakan bahwa ia tidak sombong dan butuh pertolongan Allah SWT. Sebenarnya, jangankan doa dari orang –orang yang terzalimi, doa dari siapapun Allah akan senang mendengarnya. Tetapi kenapa ya, doa orang terzalimi tampaknya lebih dahsyat?
Kita tahu tentunya hal tersebut memang sudah diatur oleh Allah SWT, tetapi tentu saja pasti ada alasan lainnya. Mari kita telaah baik baik, biasanya doa dari orang-orang yang terzalimi disampaikan dengan hati yang terdalam (deep feeling), penuh emosional dan bahkan hingga meneteskan air mata. Maka saat itulah HATI akan bekerja efektif sehingga hasilnya dahsyat. Selain itu doa dari orang terzalimi biasanya sering diulang-ulang menandakan kesungguhan, fokus terhadap sesuatu yang ingin dicapai, dan itupun sebagai pintu gerbang memasuki HATI. Doa yang dilontarkan juga relatif rinci dan jelas dibandingkan orang-orang sehari-hari, tujuan dan tagetnya jelas.
Pada saat kita merasa terzalimi, berdoalah yang baik-baik, manfaatkanlah dengan meminta segala kebaikkan, karena saat itulah alam senantiasa sedang berusaha mengabulkan doa kita. Ketika kita sudah mengetahui kenapa doa orang terzalimi begitu dahsyat dan segera terkabul, kenapa kita tidak mulai berdoa seperti yang dilakukan orang-orang terzalimi itu... mulailah dengan doa yang jelas, rinci, yakin sepenuh hati dengan penuh kesungguhan, maka akan dapat lebih mudah diterjemahkan oleh alam. Inilah kekuatan dari sebuah doa, DOA energinya tak tertandingi... 
Teruslah berdoa.. karena doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah.. (eka)

Komentar

  1. sy terzolimi sjak 20087-2015.Kezoliman sdh smpai mmukul kepala dari belakang,meludah dkat sy,meludahi muka saya,doa kbaikan dan keburukan smua NIHIL.MANA BUKTINYAAAAAAAA.apa ini BOHONGGGGG

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngatboy ---> Ngatman

Lensa

Terima kasih untuk para suami yang telah memuliakan istrinya