Pengatur Waktu

Tik.. Tok.. Tik.. Tok...
Rasanya suara itu hampir sama irama dan detakannya, dimanapun.. Bagaimanapun bentuknya. Pengukur waktu.. Pengatur waktu yang tak selalu tepat pada waktunya.
Itulah sebabnya aku tak suka denga pengatur waktu dalam kamar tidur, cukuplah ia berada di luar saja. Benda mati yang seolah hidup itu berdetak seperti jantung tepat dalam tubuh kita. Detakkanya tak pernah berhenti sedetikpun kecuali habis baterai atau rusak dimakan usia. Sama seperti jantung, selain sama-sama bisa berhenti karena dimakan usia. Namun jantung bisa berdetak lebih cepat dan berirama sesuai dengan apa yang ditemuinya. Saat berhadapan dengan energi yang bernama cinta, terasa jantung lebih cepat berdetak. Cinta dapat memberi energi seperti baterai sehingga membuatnnya terus berdetak, namun ketika tidak dijaga cinta dapat membuatnya terhempas keras hingga patah lalu hancur tak berbentuk. Semua berjalan sesuai ritme dan iramanya sendiri. Begitu juga kehidupan, sang pengatur waktu yang terus berputar tanpa lelah menandakan setiap pergantian hari. Semua diukur berdasarkan waktu... Sama seperti cinta yang juga kadang diukur lewat waktu. Cinta membuatku sedikit takut, takut perlahan dikikis waktu lalu menjadi semakin tua, semakin terlupa, semakin tersia-sia. Takut cinta perlahan dikikis ego dan emosi lalu hilang sisakan sakit di hati.

Tik.. Tok.. Tik... Tok...
Semua selalu akan ada akhir, dan akan kembali ke awal...
Izinkan aku untuk berjuang mencintaimu satu hari lagi. Lalu satu hari lagi... Hingga pengatur waktu dalam tubuh ini terhenti karena dimakan usia, bukan karena kehabisan energi yang bernama cinta atau hancur karena tak terjaga. Tapi akan aku pastikan bahwa hadir dirimu seharusnya cukup untuk iringi sisa hidupku selamanya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngatboy ---> Ngatman

Lensa

Terima kasih untuk para suami yang telah memuliakan istrinya